Senin, 12 November 2018

Dampak Penggunaan Zat Adiktif Bagi Kesehatan

- November 12, 2018 0 komentar
Dampak
Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi.
2.2.1       Dampak kesehatan
Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika.
1.        Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini mengandung racun yang berbahaya.
2.        Mengakibatkan kanker.
3.        Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4.        Penurunan daya ingat.
5.        kerusakan hati/kanker hati.
6.        menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7.        Menimbulkan semangat.
8.        Merasa waktu berjalan lambat.
9.        Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
10.    Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
11.    Menimbulkan euphoria.
12.    Mual,muntah,sulit buang air besar.
13.    Kebingungan (konfusi).
14.    Berkeringat.
15.    Pingsan dan jantung berdebar-debar.
16.    Gelisah dan berubah suasana hati.
17.    Denyut nadi melambat.
18.    Tekana darah menurun.
19.    Otot-otot menjadi lemah.
20.    Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
21.    Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
22.    Banyak bicara.
23.    Gangguan kebiasaan tidur..
24.    Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
25.    Tekanan darah meningkat.
      

2.2.2       Dampak sosial
Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika oleh manusia.
1.        Susah dalam bersosialisasi.
2.        Tidak percaya diri.
3.        Sulit pengendalian diri.
4.        Susah menyambung pembicaraan.
5.        Berpikiran negatif pada diri sendiri.
6.        Bergembira secara berlebihan.
7.        Lebih banyak berdiam diri.
8.        Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
9.        .Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
10.    .Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
11.    Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
12.    Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin..
13.    Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya mahal dan sudah ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.

2.2.3      Dampak Ekonomi
Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi akibat dari penggunaan zat adiktif dan zat psikotropika oleh manusia.
1.      Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2.      Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi atau mengambil milik orang lain dan keluarga.
3.      Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada kebutuhan pokoknya.
 

Jenis Jenis Zat Adiktif

- November 12, 2018 0 komentar
 



Arti Definisi/Pengertian Zat Adiktif, Jenis/Macam & Dampak/Efek - Ketergantungan Pada Organisme Hidup

A. Pengertian Zat Adiktiv

Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

B. Jenis Obat Yang Berzat Adiktif

Sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika menyebutkan beberapa obat yang mengandung zat adiktif di antaranya adalah :

1. Amfetamin
2. Amobarbital, Flunitrazepam
3. Diahepam, Bromazepam, Fenobarbital
4. Minuman Beralkohol / Minuman Keras / Miras
5. Tembakau / Rokok / Lisong
6. Halusinogen
7. Bahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat, solvent, dll

C. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif

1. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman Alkohol
Alkohol dalam minuman keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks lainnya.

2. Efek/Dampak Penyalahgunaan Ganja
Zat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi serta memperburuk aliran darah koroner.

3. Efek/Dampak Penyalahgunaan Halusinogen
Halusinogen dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan pendarahan otak.

4. Efek/Dampak Penyalahgunaan Kokain
Zat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan sel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itu kokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.

5. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / Opioda
Zat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan manusia dapat mengganggu menstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi khronuk pada pria / laki-laki.

6. Efek/Dampak Penyalahgunaan Inhalasia
Inhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.

7. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non Obat
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh manusia adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
 
A. Narkoba
Macam-macam narkoba antara lain :

1. Candu/Opium

Candu disebut juga opium bersal dari tumbuhan Papaver somniverum. Candu digunakan untuk menghasilkan morfin, heroin dan kafein.

Pengertian dan Contoh Zat Adiktif dan Psikotropika
Source: Google Images

2. Coca
Coca berasal jenis tumbuhan yaitu Erythroxylum coca / lomarch yang daunnya dikeringkan kemudian  diolah. Hasilnya, berupa serbuk putih yang tidak berbau yang disebut kokain dan digunakan dengan cara dihisap.

3. Ganja
Ganja dihasilkan dari tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan dan memberikan efek menimbulkan situasi seperti bermimpi dan memberikan perasaan nyaman dan gembira. Efek samping pemakaian ganja yaitu bicara tidak karuan, daya komunikasi dan mobilitas menurun, gejala rasa takut, malas dan pusing.


B. Minuman Keras
Minuman keras mengandung alkohol yang disebut ethanol. Alkohol murni berupa zat cair, tidak berwarna, dan baunya segar. Alkohol dapat dihasilkan dari proses peragian madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Pengaruh peningkatan kadar alkohol dalam darah akan menyebabkan orang mabuk, tetapi setelah mengalami penurunan orang tersebut menjadi depresi. Minuman keras dikelompokkan menjadi:

1. Golongan A
Minuman keras dengan kadar alkohol 1-5%. Contoh : bir.

2. Golongan B
Minuman keras dengan kadar alkohol 5-20%. Contoh : anggur dan wiski.

3. Golongan C
Minuman keras dengan kadar alkohol 20-55%. Contoh : arak, brandy, dan wine


C. Zat Adiktif Lain

1. Inhalasin
Berasal dari larutan-larutan yang mudah menguap seperti cat semprot, hairspray, lem, dan pengharum ruangan. Dapat pula berasal dari gas seperti gas nitrous oksida (gas ketawa) dan zat anestesi (pembius) contohnya: eter dan kloroform. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pusing yang tidak tertahankan hingga pingsan.

2. Nikotin
Nikotin terkandung dalam tembakau yang kemudian dibuat menjadi rokok. Rokok dapat menyebabkan penyakit bronkitis, emfisema, infeksi tenggorokan, dan noda nikotin pada gigi. Berikut ini beberapa zat kimia berbahaya bagi tubuh yang terkandung didalam rokok :

Pengertian dan Contoh Zat Adiktif dan Psikotropika


3. Kafein
Kafein terkandung dalam teh atau kopi dalam kadar yang rendah. Kafein berkhasiat menstimulasi susunan syaraf pusat dengan efek menghilangkan rasa lapar, letih, dan mengantuk. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, gagal ginjal dan jantung berkerja melampaui batas karena selalu dipicu.

Pengertian dan Contoh Zat Adiktif dan Psikotropika
Source: Google Images


PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku biasa yang digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kejiwaan. Psikotropika berpotensi menyebabkan sindrom ketergantungan (adiksi). Psikotropika digolongkan menjadi empat, yaitu:

1. Golongan I
Mempunyai potensi sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan sebagai bahan terlarang. Contoh : ekstasi.

2. Golongan II
Mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh : fleksiklidine (PCP).

3. Golongan III
Mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan sindrom ketergantungan. Contoh : flunitra-zepam, megadon, dan rophinol.

4. Golongan IV
Mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan sindrom ketergantungan. Contoh : alprazoma (xanax), bromazepam (lexotan), diazepam (valium), estazolam (esilgan), dan frisium.


Berikut ini merupakan jenis-jenis psikotropika :

Stimulan (obat perangsang)
Stimulan merupakan golongan obat-obatan yang sangat efektif dalam memberikan rangsangan terhadap otak dan sistem saraf. Contoh stimulan:


Amfetamin (Ekstasi)
Obat ini digunakan untuk memberikan efek gembira (euforia), menghilangkan rasa letih, lapar dan kantuk, meningkatkan daya tahan dan kewaspadaan serta sebagai doping untuk meningkatkan prestasi diatas kemampuan normal. Pemakaian berlebihan mengakibatkan halusinasi, kekacauan pikiran, perilaku ganas, serangan jantung dan stroke.


Barbital
Barbital merupakan sejenis obat penenang yang digunakan untuk membantu segera tidur, mengahalau kecemasan, ketegangan dan frustrasi. Pemakaian berlebihan apalagi jika dicampur alkohol akan mengakibatkan koma bahkan kematian.

Depresan
Depresan merupakan golongan obat-obatan yang dapat mengakibatkan turunnya tingkat kesadaran karena memperlambat aktivitas sistem saraf pusat sehingga disebut juga obat penenang. Contoh depresan:


Morfin
Morfin dihasilkan dari getah tumbuhan Papaver somniferum, berguna untuk menghilangkan/mengurangi rasa sakit, memberikan perasaan nyaman atau gembira, dan mengurangi perasaan cemas atau gelisah.


Halusinogen
Halusinogen merupakan golongan obat-obatan yang menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Contoh :


Kokain
Kokain merupakan sejenis obat perangsang yang lebih kuat daripada amfetamin, obat ini dihasilkan dari daun koka (Erythroxylon coca). Efek samping dari pemakaian obat ini yaitu memicu jantung , menghambat perasaan lapar, meningkatkan tekanan darah, menurunkan kebutuhan tidur dan menurunkan perasaan letih. Pemakaian berlebihan mengakibatkan halusinasi, kerusakan selaput lendir hidung atau tenggorokan, kerusakan urat saraf, perasaan gugup, perasaan takut dan perilaku ganas. Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan) lokal.
  

LCD (Lysergic Acid Diethylamid)
LCD merupakan sejenis obat-obatan yang menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Digunakan untuk mengobati sakit kepala (migrain) dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Efek samping dari pemakaian obat ini mengakibatkan penyakit ayan, gila, kanker darah dan membangkitkan kecenderungan bunuh diri.
 

Pengemulsi

- November 12, 2018 0 komentar

zat aditif penstabil dan pengemulsi

Kode ENamaJenisAsalStatus kehalalanStruktur
E322LecithinsPengemulsi dan PenstabilKedelaiS
Ada jenis lesitin yang dalam pembuatannya melibatkan enzim fosfolipase A yang berasal dari pankreas babi
 
E400Alginic AcidPengemulsi dan Penstabil   
E401Sodium AlginatePengemulsi dan Penstabil   
E402Potasium AlginatePengemulsi dan Penstabil   
E403Ammonium alginatePengemulsi dan Penstabil   
E404Calcium alginatePengemulsi dan Penstabil   
E405Propane-1,2-Diol Alginate (Propylene glycol alginate; alginate ester)Pengemulsi dan Penstabil   
E406agarPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan   
E407CarrageenanPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan   
E410Locust Bean Gum (Carob Gum)Pengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan   
E412Guar gumPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan   
E413TragacanthPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan   
E414Gum acacia (Gum Arabic)Pengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan   
E415Xanthan gumPengemulsi dan Penstabil-gum tumbuhan SYUBHAT
(tergantung media fermentasinya)
 
E416Karaya gum (Sterculia gum, Indian tragacanthPengemulsi dan penstabil h 
E430Polyoxyethylene (8) stearatepengemulsisSyubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, 
E431Polyoxyethylene (40) stearate (Polyoxyl 40 stearate)pengemulsi Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, 
E432Polyoxyethylene (20) sorbitan monolaurate (Polysorbate 20,Tween 20)pengemulsisSyubhat, tergantung kepada status kehalalan asam laurat  dalam pembuatannya, 
E433Polyoxyethylene (20) sorbitan mono-oleate (Polysorbate 80,Tween 80pengemulsisSyubhat, tergantung kepada kehalalan ester oleat yang digunakan dalam pembuatannya, 
E434Polyoxyethylene (20) sorbitan monopalmitate (polysorbate 40: Tween 40)pengemulsisSyubhat, tergantung kepada kehalalan ester palmitat yang digunakan dalam pembuatannya 
E435Polyoxyethylene (20) sorbitan monostearate (Polysorbate 60;Tween 60)pengemulsisSyubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat yang digunakan dalam pembuatannya 
E436Polyoxyethylene (20) sorbitan tristearate (Polysorbate 65; Tween 65)pengemulsisSyubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat yang digunakan dalam pembuatannya 
E440aPectinPengemulsi dan Penstabil-Pektin dan turunannyaH  
E440bAmidated PectinPengemulsi dan Penstabil-Pektin dan turunannyaH  
E442Ammonium phosphatides (Emulsifier YN)Pengemulsi, penstabilH  
E460Microcrystalline /Powdered CellulosePengemulsi dan Penstabil   
E461MethylcellulosePengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya   
E463HydroxypropylcellulosePengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya   
E464Hydroxypropyl-MethylcellulosePengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya   
E465EthylmethylcellulosePengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya   
E466Carboxymethylcellulose, Sodium SaltPengemulsi dan Penstabil-Selulosa dan turunannya   
E470Sodium, potassium and Calcium Salts of Fatty AcidsPengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya 
E471Mono-and Diglycerides of Fatty AcidsPengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya 
E472Various Esters of Mono and Diglycerides of Fatty AcidsPengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam Lemak Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya 
E473Sucrose Esters of Fatty Acids  Syubhat, tergantung kehalalan asam lemak yang digunakan dalam pembuatannya 
 Sucroglycerides    
 Polyglycerol Esters of Fatty Acids    
 Polyglycerol esters of polycendensed fatty acids of castor oil (Polyglycerol of polyricinoleate)Pengemulsi, penstabilGliserolSyubhat 
E477Propane-1,2-Diol Esters of Fatty AcidsPengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakAsam lemakSyubhat 
E481Sodium Stearoyl-2-LactylatePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM LEMAKS 
E482Calcium Stearoyl-2-LactylatePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM LEMAKS 
E483Stearyl TartratePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM LEMAKS 
E491Sorbitan MonostearatePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM STEARAT DAN SORBITOLS 
E492Sorbitan TristearatePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM STEARAT DAN SORBITOLS 
E493Sorbitan MonolauratePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM STEARAT DAN SORBITOLS 
E494Sorbitan MonooleatePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari Asam LemakASAM OLEAT  
E495Sorbitan MonopalmitatePengemulsi dan Penstabil-Garam atau Ester dari
Asam Lemak
ASAM PALMITAT  

Pengental

- November 12, 2018 0 komentar
zat aditif, PENGENTAL
 Pengertian Pengentalan Pengentalan merupakan proses untuk menghilangkan sebagian air pada produk pangan cair. 
Tujuan pengentalan adalah mengurangi sejumlah air sehingga menurunkan volume produk. Dengan turunnya volume produk pangan ini, maka transportasi dan penyimpanan. χ    akan memudahkan
Pengentalan dilakukan dengan menaikkan suhu produk sampai titik didihnya dengan lama tertentu. Untuk produk pangan yang sensitive terhadap panas, maka pengentalan dapat dilakukan dengan tekanan vakum. χ   
Pengemulsi, pemantap dan pengental (emulsifier, stabilizer) adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Bahan tambahan makanan ini biasanya ditambahkan pada makanan yang mengandung air dan minyak, misalnya saus selada, margarine dan es krim. χ   
Contoh nya adalah polysorbat biasa digunakan sebagai pengemulsi pada pembuatan es krim dan kue. Pektin biasa digunakan sebagai pengental pada jamu, jeli, marmalad, minuman ringan dan es krim. Gelatin biasa digunakan sebagai pemantap dan pengental sediaan keju. Karagenan dan agar biasa digunakan sebagai pemantap dan pengental pada produk susu dan keju. χ   
A. Macam Pengental Alami 
1) Putih dan kuning Telur Gelatin dan albumin pada putih telur adalah protein yang bersifat sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa dan kuning telur merupakan emulsifier yang paling kuat. Paling sedikit sepertiga kuning telur merupakan lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier kuat adalah kandungan lesitin dalam bentuk kompleks sebagai lesitin protein 

2) Gelatin Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen (jaringan ikat) hewan Nilai gizinya yang tinggi yaitu terutama akan tingginya kadar protein khususnya asam amino dan rendahnya kadar lemak. Gelatin kering mengandung kira-kira 84 – 86 % protein, 8 – 12 % air dan 2 – 4 % mineral. Dari 10 asam amino essensial yang dibutuhkan tubuh, gelatin mengandung 9 asam amino essensial, satu asam amino essensial yang hampir tidak terkandung dalam gelatin yaitu triptofan.
Penggunaan gelatin sangatlah luas dikarenakan gelatin bersifat serba bisa, yaitu bisa berfungsi sebagai bahan pengisi, pengemulsi (emulsifier), pengikat, pengendap, pemerkaya gizi, sifatnya juga luwes yaitu dapat membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk film yang transparan dan kuat, kemudian sifat penting lainnya yaitu daya cernanya yang tinggi

3) Tepung Kanji Tepung kanji, tapioka, tepung singkong, atau aci adalah tepung yang diperoleh dari umbi akar ketela pohon. Tepung kanji merupakan salah satu emulsifier yang bagus untuk makanan. Tepung ini memiliki sifat-sifat fisik yang hampir sama dengan tepung sagu sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. Emulsifier tepung kanji dapat menghasilkan tekstur yang lunak pada zat terdispersi.

elain itu juga menghasilkan butiran-butiran yang halus, serta dapat menyatu dengan zat terdispersi. Tepung kanji adalah salah satu tepung yang tidak membentuk gel.Gel yang terbentuk akan membuat bahan makanan tidak dapat teraduk rata serta berviskositas tinggi.Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan untuk bahan perekat. Banyak makanan tradisional yang menggunakan tepung kanji atau tapioka sebagai bahan bakunya, seperti bakso batagor, siomay, comro, misro, cireng, dan pempek

4) Agar-Agar Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padatca

B. Macam Pengental Buatan 
1. XANTHAN GUM Berfungsi sebagai bahan pengental , memperbaiki tekstur, mencegah pemisahan emulsi. 
2. CMC-Na Berfungsi sebagai bahan pengental, pengikat pada formula tablet, meningkatkan viskositas, memperbaiki tekstur. Larut dalam air, stabil terhadap panas adalah salah satu keunggulan CMC. Cukup dengan konsentrasi kecil, larutan sudah viscous dibandingkan dengan produk lainnya. 
3. CARRAGENAN Merupakan polisakarida yang ekstraksi red seaweeds. Zat makanan dan industri lain lubricants, suspending agent dan didapat dari hasil ini digunakan pada sebagai pengental, stabilizing agent.
4. KONJAC GUM Memiliki keistimewaan tanpa pemanis, perasa, pewarna, dan pengawet makanan serta stabil terhadap pemanasan dan pendinginan. Zat ini sering digunakan untuk pengental dan memperbaiki tekstur. 
 3. Bahaya pengental Buatan a) b) c) d) e) χ Menyebabkan kanker Kerusakan ginjal Iritasi pada kulit Kerusakan lambung Efek perubahan pada kromosom 
 
sumber : http://adelliarh.blogspot.com/2017/10/zat-aditif-pengental.html

Pemberi Aroma

- November 12, 2018 0 komentar
. Zat Pemberi Aroma
Zat pemberi aroma banyak digunakan dari golongan ester dengan rasa atau aroma buah. Kebanyakan zat pemberi aroma digunakan dalam minuman.
Contoh :
1. Benzaldehida untuk pemberi aroma buah lobi-lobi
2. Etil butirat untuk pemberi aroma buah nanas
3. Amil asetat untuk pemberi aroma buah pisang
4. Amil valerat untuk pemberi aroma buah apel
5. Isoamil asetat untuk pemberi aroma buah pisang ambon
6. Isobutil propionat untuk pemberi aroma buah rum
7. Oktil asetat untuk pemberi aroma buah jeruk
8. Metil salisilat untuk pemberi aroma minyak gandapura (wintergreen).
9. Propil asetat untuk pemberi aroma buah pir.

  • Pemberi aroma
  • Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada zat makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen.
  • Pemberi aroma dibagi menjadi dua, berdasarkan asal zat penyusunnya, yaitu:
  • Pemberi aroma alami
    • Pemberi aroma alami yang terbuat dari bahan alami seperti tumbuhan dan rempah-rempah.
    • Contohnya minyak atsiri dan vanili
    • Pemberi aroma buatan
    • Pemberi aroma buatan yang terbuat dari zat kimia yang diizinkan.
    • Contohnya
    BahanAromaBahanAroma
    Amil asetatPisang ambonVanilinVanili
    Amil kaproatApelMetil antranilatAnggur
    NanasEtil butirat

    Hasil gambar untuk ZAT ADITIF PEMBERI AROMA
    Hasil penyelidikan Dr. Ho Man Kwok pada tahun 1969, mengungkapkan kasus yang dikenal dengan nama Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Dalam kasus tersebut dinyatakan bahwa seseorang yang baru saja mengkonsumsi makanan di restoran Cina mengalami gejala-gejala sebagai berikut: merasa kesemutan pada punggung dan leher, rahang bawah, leher bawah terasa panas, wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah, dan pusing kepala. Dari hasil penyelidikan pada waktu itu diketahui bahwa penyebab utama timbulnya gejala-gejala tersebut adalah penyedap rasa MSG (mononatrium glutamat) yang terdapat dalam sup. Kadar MSG dalam sup memang relatif sangat tinggi, ditambah lagi kenyataan bahwa sup dihidangkan paling awal pada saat perut masih kosong/lapar sehingga MSG dapat dengan cepat terserap ke dalam darah dan menyebabkan timbulnya gejala-gejala CRS tersebut.
    Sumber Gambar: indonesiaindonesia.com
    Bahan penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam berupa rempah-rempah (misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan) dan ada pula yang sintetik. Penyedap sintetik pada dasarnya merupakan tiruan dari yang terdapat di alam, tetapi karena kebutuhannya jauh melebihi dari yang tersedia maka sejauh mungkin dibuatlah tiruannya.
    Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG (mononatrium glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco, Maggi, dan lain sebagainya. MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Daging, susu, ikan, dan kacangkacangan mengandung sekitar 20% asam glutamat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung asam glutamat akan terasa lezat dan gurih meski tanpa bumbu-bumbu lain. Keunikan dari MSG adalah bahwa meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan. Sifat yang semacam itu disebut dengan taste enhancer (penegas rasa).
    Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen. Penambahan zat pemberi aroma menyebabkan makanan memiliki daya tarik untuk dinikmati. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya minyak atsiri dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetik, misalnya: amil asetat mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.
    SUMBER : http://mafia.mafiaol.com/2012/11/bahan-penyedap-dan-pemberi-aroma-pada.html
    sumber :
    http://shindyrd.blogspot.com/#!
    https://bioearthworm.wordpress.com/category/daftar-isi/gizi/6-zat-aditif-makanan/5-pemberi-aroma/
     

    WELCOME © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor