Rabu, 23 Januari 2019

Cara Membuat Roket Air

- Januari 23, 2019 0 komentar





Membuat Roket Satu Botol dengan Peluncur
  1. 1
    Gulung sepotong kertas menjadi kerucut. Ini akan menjadi hidung kerucut pada roket, jadi Anda dibebaskan untuk menggunakan kertas berwarna atau kertas bermotif untuk menambahkan desain pada roket.[1]
  2. 2
    Bungkuslah hidung kerucut dengan selotip. Ini akan membuat hidung roket lebih kuat dan tahan air.
    • Jika Anda ingin menambahkan warna pada roket Anda, Anda dapat menggunakan selotip berwarna untuk membungkus kerucut hidungnya.
    • Anda juga dapat mengecat botol plastik jika ingin menghiasnya lebih banyak. Silahkan menambahkan desain atau logo pada botol plastik (atau bagian badan) dari roket.
  3. 3
    Tempelkan hidung roket pada dasar botol. Anda dapat menggunakan lem atau selotip.
    • Cobalah untuk menempelkan dengan lurus pada botol dan pastikan terpasang dengan kuat.[2]
  4. 4
    Ambillah karton yang tipis dan potong 3-4 buah segitiga. Karena ini akan menjadi sirip dari roket Anda, cobalah untuk memotong degan sudut yang tepat supaya dapat membuat roket berdiri tegak.
    • Gunakan karton, kertas konstruksi, atau map dari karton manila sebagai bahan membuat siripnya. Papan tanda “Dijual” atau “Disewa” juga dapat menjadi bahan sirip yang baik.
    • Letakkan sirip roket pada bagian bawah roket.
    • Tekukkan “tab” pada sisi-sisi sirip supaya dapat ditempelkan pada badan roket dengan mudah. Lalu, rekatkan atau lem untuk memasangnya.
    • Jika Anda menjajarkan bagian bawah sirip dengan bagian bawah roket, maka roket Anda akan dapat berdiri sendiri.
  5. 5
    Tambahkan pemberat untuk memberatkan roket. Pemberat dapat berupa bahan apa pun yang memiliki bobot untuk roket dan memastikan roket dapat mendarat setelah diluncurkan.
    • Gunakan lempung atau Play Doh sebagai pemberat karena bahan ini lembut, dapat dibentuk, dan tidak seperti kerikil atau kelereng, lempung tidak akan keluar dan tertumpah berantakan saat roket diluncurkan.[3]
    • Cetak setengah cangkir Play Doh atau lempung pada permukaan dasar botol yang bergerigi untuk membentuk ujung yang membulat di bagian luar botol.
    • Tutupi dengan selotip untuk menahannya.
  6. 6
    Isi botol dengan air. Tuangkan 1 liter air ke dalam botol.[4]
  7. 7
    Buatlah lubang yang sangat kecil pada sebuah gabus. Pastikan lubang yang dibuat berukuran sebesar katup pompa sepeda.
  8. 8
    Masukkan gabus sumbat ke dalam mulut botol. Anda juga dapat mengecilkan gabus gengan tang untuk memuatnya.
  9. 9
    Pasangkan katup pompa sepeda ke dalam lubang pada gabus. Pastikan terpasang erat pada gabus.
  10. 10
    Balikkan roket pada posisi yang benar. Pegang pada bagian leher botol dan katup pompa sepeda, dan arahkan menjauhi wajah Anda.
  11. 11
    Luncurkan roket botol Anda. Pastikan Anda sedang berada di ruang terbuka, di luar ruangan. Roket akan meluncur ke atas dengan cepat dan tinggi jadi singkirkan semua penghalang dan peringatkan semua orang di sekeliling Anda sebelum meluncurkannya. Untuk meluncurkan roket:[5]
    • Pegang roket pada leher botol dan pompa udara ke dalamnya. Roket akan meluncur saat gabus tidak lagi dapat menahan tekanan yang semakin besar di dalam botol.[6]
    • Lepaskan botolnya. Air akan terpancar kemana-mana saat botol meluncur, jadi bersiaplah untuk sedikit basah.



  1. Membuat Roket Dua Botol dengan Peluncur

    1. 1
      Potonglah bagian tutup dari salah satu botol. Gunakan gunting dan pemotong kertas. Anda akan menginginkan potongan yang rata dan halus supaya botol dapat direkatkan bersama dengan lurus dan rapi.[8]
      • Memotong ujung botol yang bertutup akan membuat roket Anda lebih aerodinamik dan lebih kuat. Ujung yang membulat juga menjadikannya lebih lembut dan akan mencegah terjadinya kerusakan apa pun saat roket mendarat kembali.
    2. 2
      Jagalah agar botol lainnya tetap utuh. Ini akan menjadi ruang tembaknya yang akan menyimpan air dan tekanan udara. Ini juga akan dipasangkan pada peluncur, atau botol yang lain.
    3. 3
      Tambahkan cat untuk menghiasnya atau desain lainnya pada botol. Silahkan memberikan sentuhan personal Anda pada kedua botol roket dengan logo atau motif-motif.
    4. 4
      Tambahkan pemberat pada botol yang telah dipotong. Anda dapat menggunakan Play Doh, seperti langkah pada pembuatan roket satu botol, atau menggunakan pasir kucing. Pasir kucing adalah bahan yang murah, beratm dan saat terkena air, akan menempel di tempatnya.[9]
      • Untuk memasukkan pasir kucing, miringkan botol yang telah dipotong dan tuangkan pasir kucing setinggi 1,25 cm. Lalu, tambahkan air untuk membasahi pasir kucing seluruhnya. Lalu tambahkan lagi pasir kucing setinggi 6 mm dan basahi kembali.
      • Hindari terlalu banyak memasukkan pasir kucing, karena ini akan membuat satu lapisan pasir kucing yang kering dan dapat terlepas berantakan saat roket diluncurkan. Terlalu banyak atau terlalu berat pasir kucing juga dapat menyebabkan roket menabrak tanah terlalu keras saat mendarat.
      • Keringkan dinding bagian dalam botol dan gunakan selotip untuk menjaga pasir kucing tetap di dalam.
    5. 5
      Rekatkan kedua botol. Sejajarkan sehingga botol yang telah dipotong berada di bawah botol yang utuh. Tekan kedua botol, supaya tepian botol yang telah dipotong membungkus bagian luar botol yang utuh dan rekatkan dengan selotip.[10]
    6. 6
      Ambillah karton yang tipis dan potong 3-4 segitiga. Karena ini akan menjadi sirip dari roket Anda, cobalah untuk memotong dengan sudut yang tepat. Dengan cara ini, sirip-siripnya akan menjaga roket botol tetap tegak dan memastikannya mendarat dengan mulus.
      • Letakkan sirip roket pada bagian bawah roket.
      • Tekukkan “tab” pada sisi-sisi sirip supaya dapat ditempelkan pada badan roket dengan mudah. Lalu, rekatkan atau lem untuk memasangnya.
    7. 7
      Buatlah lubang yang sangat kecil pada sebuah gabus. Pastikan lubang yang dibuat berukuran sebesar katup pompa sepeda.
    8. 8
      Masukkan gabus sumbat ke dalam mulut botol yang utuh. Anda juga dapat mengecilkan gabus dengan tang untuk memuatnya.
    9. 9
      Pasangkan katup pompa sepeda yang seperti jarum ke dalam lubang pada gabus. Pastikan terpasang erat pada gabus.
    10. 10
      Balikkan roket pada posisi yang benar. Pegang pada bagian leher botol dan katup pompa sepeda.
    11. 11
      Luncurkan roket botol Anda. Pastikan Anda sedang berada di ruang terbuka, di luar ruangan. Roket akan meluncur ke atas dengan cepat dan tinggi jadi singkirkan semua penghalang dan peringatkan semua orang di sekeliling Anda sebelum meluncurkannya. Untuk meluncurkan roket:[11]
      • Pompakan udara ke dalamnya. Roket akan meluncur saat gabus tidak lagi dapar menahan tekanan yang semakin besar di dalam botol.[12] Ini biasanya terjadi pada tekanan 80 psi.[13]
      • Lepaskan botolnya. Air akan terpancar kemana-mana saat botol meluncur, jadi bersiaplah untuk sedikit basah.
      • Jangan mendekati roket saat Anda mulai memompa, bahkan jika terlihat seperti tidak akan terjadi apa-apa saat peluncuran, karena dapat mengakibatkan kecelakaan.[14]

    Peringatan

    • Berhati-hatilah saat menggunakan benda tajam untuk memotong botol atau karton, terlebih jika Anda berusia di bawah 10 tahun!
    Metode 1:
    • Untuk membuat roket:
      • Selembar kertas berukuran 20 cm x 28 cm
      • Sebuah botol (sebuah botol berukuran 2 liter adalah ukuran yang baik untuk dijadikan roket, namun jika Anda ingin membuat roket mini, Anda dapat menggunakan botol air kemasan yang berukuran normal)
      • Bahan sirip (karton tebal atau karton tipis dapat digunakan dengan baik)
      • Selotip (untuk menghias dan merekatkan roket Anda)
      • Gunting
      • Play Doh atau lempung
      • Lem (opsional)
    • Untuk membuat peluncur roket:
      • Air
      • Pompa sepeda dengan katup jarum
      • Gabus penutup
      • Bor
      • Mata bor seukuran katup pompa sepeda
    Metode 2:
    • Untuk membuat roket:
      • Dua buah botol (dua buah botol berukuran 2 liter, atau dua buah botol air kemasan berukuran normal)
      • Bahan sirip
      • Gunting
      • Selotip
      • Play Doh atau pasir kucing
    • Untuk membuat peluncur roket:
      • Air
      • Pompa sepeda dengan katup jarum
      • Gabus penutup
      • Bor
      • Mata bor seukuran katup pompa sepeda
    SUMBER : https://id.wikihow.com/Membuat-Roket-Botol https://youtu.be/ypyKqIROoxQ

Rabu, 09 Januari 2019

Cahaya dan Alat Optik

- Januari 09, 2019 0 komentar

RANGKUMAN BAB CAHAYA & ALAT OPTIK

Rangkuman Bab Cahaya & Alat Optik
Bab Cahaya
     A. Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Sumber cahaya memancarkan energi cahaya secara radiasi sehingga energi ini disebut energi radiasi .
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat secara transversal. Cepat rambat ccahaya di ruang hampa kira-kira 300.000 km/s (300.000.000 m/s). Besaran fisis yang dimiliki cahaya mirip dengan besaran fisis yang dimiliki gelombang, seperti panjang gelombangcepat rambat gelombang, dan  frekuensi gelombang.
Cahaya yang hanya bisa dilihat oleh mata manusia disebut cahaya tampak.


     B. Sumber Cahaya
Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Sumber cahaya dibedakan menjadi dua yakni sumber cahaya alami adalah benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, seperti matahari, api dan bioluminesens. Dan sumber cahaya buatan adalah benda yang dapat memancarkan cahaya akibat suatu proses tertentu.
1.  Perambatan Cahaya dan Pembentukan Bayangan
Cahaya merambat menurut lintasan yang berbentuk garis lurus. Pembentukan bayangan suatu benda disebabkan oleh sifat cahaya yang merambat menurut garis lurus. Anggapan cahaya yang merambat menurut garis lurus disebut optik geometrik.
Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya seperti buku, pohon,kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila terkena cahaya.
2.  Bayangan Umbra dan Penumbra
Jika sebuah benda tidak tembus cahaya dikenai cahaya, di belakang benda tersebut akan terbentuk dua bayangan, yaitu bayangan inti dan bayangan kabur. Bayangan inti disebut umbradan bayangan kabur disebut penumbra.
     C. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Pada pemantulan, berkas cahaya yang datang mengenai suatu benda disebut sinar datang, sedangkan berkas cahaya yang meninggalkan benda (dipantulkan) disebut sinar pantul.
Berkas cahaya yang dipantulkan bergantung pada jenis permukaan benda. Bila cahaya mengenai permukaan kasar maka cahaya akan di pantulkan secara tersebar yang disebut dengan pemantulan baur. Namun, bila cahaya mengenai permukaan yang mulus maka cahaya akan dipantulkan secara teratur yang disebut dengan pemantulan teratur.
Pemantulan teratur banyak dimanfaatkan seperti pada kaca spion dan pembuatan berlian. Benda yang dapat memantulkan cahaya secara teratur akan kelihatan mengkilap, sedangkan benda yang memantulkan cahaya secara baur akan kelihatan redup.
Selain bergantung pada jenis permukaan, pemantulan cahaya selalu mengikuti suatu aturan yang disebut hukum pemantulan cahaya, yang berbunyi sebagai berikut.
1.     Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2.    Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul diukur terhadap garis normal.
Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang pantul.
     D. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, yang terjadi ketika cahaya tersebut berpindah dari medium satu ke medium lainnya. Pembelokan cahaya ini terjadi karena perubahan kecepatan cahaya ketika memasuki medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yangg berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan atau hukum yang disebut hukum pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Belanda yang bernamaWillebrord van Roijen Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum Snellius. Hukum Snellius berbunyi sebagai berikut.
1.     Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan berpotongan di satu titik.
2.    Sinar yang datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar yang datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Kerapatan medium yang mempengaruhi cepat rambat cahaya, selanjutnya disebut denganindeks bias. Indeks bias merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di dalam vakum dan cepat rambat cahaya di dalam medium.
Nilai sudut bias, bergantung pada nilai sudut datangnya. Bila sudut datangnya semakin besar maka sudut biasnya juga semakin besar, tetapi pertambahannya tidak terjadi secara linier.
     E. Cahaya Tampak dan Pelangi
Cahaya di alam ini banyak sekali jenisnya. Ada cahaya yang dapat dilihat dan ada cahaya yang tidak dapat dilihat. Cahaya yang tidak dapat dilihat misalnya cahaya sinar-X, sinar inframerah, sinar ultraviolet dan sianr yang dihailkan oleh zat radioaktif. Mata manusia hanya mampu melihat cahaya tertentu. Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya tampak.
Cahaya tampak yang berwarna putih, sebenarnya terdiri atas sejumlah warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U). Setiap warna memiliki panjang gelombang dan energi tertentu. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang, tetapi energinya paling kecil. Sementara warna ungu memiliki panjang gelombang terpendek, tetapi energinya paling besar.
Cahya bisa terurai menjadi penyusunnya melalui suatu peristiwa penguraian cahaya, contohnya pelangi. Peristiwa penguraian cahaya ini disebut dispersi cahaya. Tiga warna yang berfungsi sebagai filter yaitu merah, hijau dan biru disebut warna pokok.
Bab Alat Optik
     A. Mata
Salah satu alat optik yang vital untuk melihat adalah mata.
1.  Bagian-bagian Mata
Lensa yang terdapat pada mata manusia merupakan salah satu contoh terbaik dari lensa cembung. Lensa ini memiliki bentuk yang sangat mulus dan lentur. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan berkas-berkas cahaya. Kelebihan lensa cembung pada mata adalah kemampuannya untuk menebal dan menipis secara otomatis. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis disebut dengan daya akomodasi mata.
Berkas cahaya yang masuk ke mata akan difokuskan oleh lensa mata dan dijatuhkan di bagian belakang mata yang disebut retina.  Sifat bayangan yang jatuh ke retina adalah nyata terbalik.
Bagian terluar dari mata terdiri atas kornea dan iris. Kornea merupakan membran transparan yang melindungi mata, sedangkan iris  berfungsi sebagai pengontrol jumlah cahaya yang masuk. Iris memiliki lubang kecil di bagian tengahnya yang disebut pupil. Pupil terlihat lebih gelap dibandingkan iris sehingga tidak ada berkas cahaya yang dipantulkan dari bagian ini.
Ketebalan lensa mata diatur oleh otot ciliaris.
2.  Kelainan pada mata
Bila matamu normal maka jarak yang tepat agar mata dapat membaca dengan rileks adalah 25 cm. Jarak baca sejauh 25 cm ini disebut dengan  jarak baca mata normal. Jarak ini merupakan jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jeelas oleh mata normal tanpa rasa sakit. Jarak ini disebut dengan titik dekat mata (punctum proksimum). Jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal tanpa rasa sakit disebut sebagai titik jauh (punctum remotum).
Cacat mata bisa dibantu dengan menggunakan kacamata. Berikut ini adalah kelainan mata berdasarkan pergeseran titik dekat dan atau titik jauhnya.
a.  Rabun Dekat (Hipermetropi)
Istilah ini, dimaksudkan untuk mata yang mengalami kelainan tidak bisa melihat jelas benda-benda yang berada pada jarak dekat. Hal ini disebabkan karena kornea mata terlalu tipis sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Upaya lain untuk membantu penderita hipermetropi adalah dentan menggunakan lensa cembung.
b.  Rabun Jauh (Miopi)
Istilah ini ditujukan untuk mata yang mengalami klainan tidak bisa melihat benda-benda yang terlalu jauh. Mata miopi disebabkan oleh kornea mata yang terlalu tebal sehingga bayangan jatuh di depan retina. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lensa cekung. Bila orang tuanya menderita miopi maka kecenderungan anaknya mengalami cacat mata serupa lebih besar.
c.   Mata Tua (Presbiopi)
Kelainan ini, dialami oleh hampir 100% orang-orang yang sudah berusia 50 tahun. Hilangnya kelenturan lensa mata ini menjadi penyebab utama penderita presbiopi ke atas.
     B. Kamera
Ada dua alasan yang utama dari penggunaan lensa pada kamera.
1.     Lensa berfungsi untuk mengumpulkan berkas cahaya dari suatu cakupan yang luas dan menjatuhkannya pada film yang cukup kecil.
2.    Dengan menggunakan lensa, maka bayangan yang dihasilkan akan lebih fokus dan jelas.
Pengatur jarak fokus disebut juga dengan istilah zoom. Pengaturan intensitas cahaya yang masuk, dilakukan oleh suatu bagian yang disebut diafragma. Luasan bukaan diafragma sering disebut dengan apertur.
Pada bagian belakang kamera di mana berkas cahaya jatuh, diletakkan film foto. Film ini digunakan untuk merekam berkas tersebut. Film ini biasanya terbuat dari bahan plastik yang dilapisi oleh bahan kimia yang peka terhadap cahaya. Suatu ukuran kecepatan film atau yang sering disebut dengan ASA.
     C. Kaca Pembesar (Lup)
Lup merupakan  alat optik yang paling sederhana karena hanya terdiri atas satu lensa cembung dan cara penggunaannya pun sangat sederhana. Alat ini digunakan untuk membantu melihat benda-benda kecil. Bayangan yang terbentuk oleh alat optik ini selalu diperbesartegak dan maya.
     D. Mikroskop
Mikroskop dipercaya orang pertama kali ditemukan tahun 1595 oleh Zacharias Janssens dan ayahnya Hans Janssens, dengan susunan yang sangat primitif, hanya menggunakan dua lensa cembung.
Pada tahun 1665, Robert Hooke memperbaiki kinerja mikroskop agar dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang lebih kecil. Antony Van Leuwenhooke, dengan mikroskop ciptaannya berhasil memperbesar objek yang dilihatnya hingga 70-250 kali dari ukuran sebenarnya. Beliau juga merupakan orang pertama yang melihat bentuk bakteri.
Pada mikroskop dipasang dua buah lensa cembung. Kedua lensa tersebut yaitu lensa okuler ( merupakan lensa yang mengarah ke mata) dan lensa objektif (lensa yang mengarah ke objek atau benda).
Pada mikroskop terdapat bagian penting lainnya yang juga menggunakan prinsip optik yaitu cermin. Cermin berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang datang ke tempat benda.
Pengaturan fokus mikroskop dilakukan oleh dua sekrup putar. Sekrup yang lebih besar menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan cepat, sedangkan sekrup putar yang lebih kecil menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan perlahan. Benda yang akan dilihat disiapkan dalam sebuah kaca preparat tipis yang dijepit pada meja mikroskop tempat benda diletakkan.
     E. Teropong
Galileo (abad ke-16) adalah, orang pertama yang mempelajari astronomi dengan mengembangkan sebuah alat bantu untuk melihat objek-objek di langit yang sangat jauh letaknya. Alat tersebut dikenal dengan nama teleskop atau teropong. Semenjak ditemukannya alat ini, berbagai penelitian di bidang astronomi mulai dikembangkan.
Berdasarkan alat optik yang digunakan, teropong dapat dibedakan menjadi dua yaitu.
1.  Teropong Bias (Refraktor)
Teropong bias menggunakan lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong bias yaitu.
1.     Lensa pada teropong bias biasanya terikat kuat atau tersusun dengan rapi sehingga selamanya akan dipertahankan seperti itu.
2.    Lensa terletak di dalam tabung sehingga terlindung dari udara luar.
3.    Suhu udara di dalam tabung dapat dijaga tetap atau tidak terpengaruh oleh perubahan suhu udara luar yang bisa mengganggu pembentukan bayangan.
Kerugian dari teropong bias yaitu.
1.     Karena menggunakan lensa maka refraktor ini memiliki cacat warna (abreasi kromatik)
2.    Karena prinsip kerjanya berdasarkan pembiasan maka sebagian dari sinar ultraviolet yang masuk tidak semuanya dibiaskan menuju okuler.
3.    Lensa yang dibuat tebal mengakibatkan cahaya yang melalui lensa akan berkuran intensitasnya
4.    Cukup sulit untuk membuat lensa yang memiliki kedua permukaan benar-benar sama dan mulus.
2.  Teropong Pantul (Reflektor)
Teropong pantul menggunakan cermin untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong pantul yaitu.
1.     Teropong pantul tidak mengalami cacat warna.
2.    Bagian belakang teropong bisa ditutup semua dengan cermin pemantul sehingga teropong akan memiliki cakupan yang lebih luas.
3.    Teropong pantul hanya menggunakan cermin sehingga hanya diperlukan satu sisi permukaan cermin yang harus mulus.
4.    Teropong pantul lebih mudah dibuat sehingga harganya lebih murah.
Kerugian dari teropong pantul yaitu.
1.     Susunan cerminnya mudah terganggu sehingga posisinya mudah bergeser dari posisi semula.
2.    Teropong pantul memiliki tabung terbuka sehingga cerimn-cermin tersebut perlu sering dibersihkan.
3.    Penggunaan cermin tambahan sering kali meenyebabkan terjadinya efek difraksi .
     F. Periskop
Periskop digunakan untuk melihat daerah yang berada pada posisi yang tidak sejajar dengan posisi pengamat. Pada prinsipnya, periskop terdiri atas dua cermin datar atau prisma yang disusun berhadapan dengan sudut tertentu.
Untuk menyaksikan langsung gerhana matahari, orang-orang membuat periskop multi cermin (menggunakan banyak cermin). Tujuan menggunakan banyak cermin adalah agar kuat cahaya yang masuk ke mata tidak sebesar kalau melihat langsung ke matahari.
 
sumber : http://risanurisandira.blogspot.com/2013/03/rangkuman-bab-cahaya-alat-optik.html
 

WELCOME © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor