Senin, 12 November 2018

Stroke

- November 12, 2018
Pengertian Stroke. Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa.
Jenis-Jenis Stroke
Stroke Iskemik
Jenis Stroke yang paling banyak, yakni sekitar 85%  adalah stroke iskemik, di mana aliran darah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau timbunan lemak yang disebut plak di lapisan pembuluh darah.
stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi akibat plak atau bekuan darah menyumbat pembuluh darah di otak
Stroke Hemorrhagic.
Stroke hemorrhagic terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Karena pecah maka darah akan menumpuk dan menekan jaringan otak di sekitarnya.
Ada dua jenis stroke hemoragik
  • Perdarahan intraserebral adalah jenis yang paling umum dari stroke hemoragik. Ini terjadi ketika arteri di otak pecah, membanjiri jaringan sekitarnya dengan darah.
  • Perdarahan subarachnoid adalah pendarahan di daerah antara otak dan jaringan tipis yang menutupinya.
stroke hemoragik atau perdarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
stroke hemoragik atau perdarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Transient ischemic attack (TIA) adalah “peringatan stroke” atau “mini-stroke” atau stroke ringan yang mengakibatkan tidak ada kerusakan permanen. Mengenali dan mengobati TIA segera mungkin dapat mengurangi risiko stroke berat.
Tanda dan Gejala stroke
Stroke dapat mempengaruhi organ indra, ucapan, perilaku, pikiran, memori, dan emosi. Salah satu sisi tubuh  mungkin menjadi lumpuh atau lemah akibat stroke.
Tanda-tanda dan gejala stroke yang paling sering, antara lain:
  • Tiba-tiba mati rasa atau lumpuh atau kelemahan pada lengan, wajah, atau kaki.
  • Kebingungan mendadak
  • Kesulitan berbicara, bicara pelo, cedal atau sulit memahami kata-kata orang lain.
  • Gangguan penglihatan secara tiba-tiba pada satu atau kedua mata.
  • Pusing mendadak, kesulitan berjalan, atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
  • Mendadak sakit kepala parah dengan tidak diketahui penyebabnya.
Tanda-tanda dan gejala stroke selalu datang tiba-tiba. Jika gejala hilang setelah beberapa menit, Anda mungkin mengalami “mini-stroke” atau stroke ringan disebut juga transient ischemic attack (TIA). TIA tidak menimbulkan kerusakan permanen tetapi dapat menjadi tanda peringatan dari stroke yang sesungguhnya akan dan harus mendapatkan pertolongan segera.
Pengobatan Stroke
Penanganan khusus terhadap pasien stroke dilakukan oleh dokter saraf tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien, apakah stroke disebabkan gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak (stroke iskemik) atau disebabkan perdarahan di dalam atau di sekitar otak (stroke hemoragik).
  • Pengobatan stroke iskemik. Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah. Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
    • Penyuntikkan rtPA. Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) melalui infus dilakukan untuk mengembalikan aliran darah. Namun, tidak semua pasien dapat menerima pengobatan ini. Dokter akan menentukan apakah pasien merupakan kandidat yang tepat untuk diberikan rtPA.
    • Obat antiplatelet. Untuk mencegah pembekuan darah, digunakan obat antiplatelet, seperti aspirin.
    • Obat antikoagulan. Untuk mencegah pembekuan darah, pasien dapat diberikan obat-obatan antikoagulan, seperti heparin, yang bekerja dengan cara mengubah komposisi faktor pembekuan dalam darah. Obat antikoagulan biasanya diberikan pada penderita stroke dengan gangguan irama jantung.
    • Obat antihipertensi. Pada penderita stroke baru, biasanya tekanan darah tidak diturunkan terlalu rendah untuk menjaga suplai darah ke otak. Namun, setelah keadaan stabil tekanan darah akan diturunkan ke level optimal. Obat hipertensi juga digunakan untuk mencegah stroke berulang, mengingat hipertensi merupakan faktor risiko terbanyak penyebab stroke. Contoh obat hipertensi adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), obat penghambat alfa dan beta (alpha- dan beta-blocker), diuretik thiazide, dan obat antagonis kalsium (calcium channel blocker).
    • Statin. Dokter akan memberikan obat kolesterol golongan statin, seperti atorvastatin, untuk mengatasi kolesterol tinggi. Statin berguna untuk menghambat enzim penghasil kolesterol di dalam organ hati.
    • Endarterektomi karotis. Terkadang operasi diperlukan untuk mencegah berulangnya stroke iskemik, salah satunya adalah endarterektomi karotis. Melalui prosedur ini, tumpukan lemak yang menghambat arteri karotis dibuang oleh dokter dengan sebuah pembedahan di leher pasien. Arteri katoris merupakan arteri yang terdapat di setiap sisi leher yang menuju ke otak. Meski efektivitas operasi endarterektomi karotis dalam mencegah stroke iskemik cukup tinggi, namun prosedur ini tidak sepenuhnya aman dilakukan pada pasien yang juga menderita kondisi lainnya, terutama penyakit jantung.
    • Angioplasti. Selain endarterektomi karotis, arteri karotis juga dapat dilebarkan dengan teknik angioplasti. Angioplasti dilakukan melalui kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di pangkal paha untuk selanjutnya diarahkan ke arteri karotis. Kateter ini membawa sebuah balon khusus dan stent. Setelah berada dalam arteri karotis, balon digelembungkan untuk memperluas arteri yang tersumbat lalu disangga dengan ring atau stent.
  • Pengobatan stroke hemoragik. Pada kasus stroke hemoragik, penanganan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan terhadap stroke hemoragik, antara lain:
    • Obat-obatan. Dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejang. Jika pasien mengonsumsi obat antikoagulan atau antiplatelet, dokter akan memberikan transfusi faktor pembekuan atau obat-obatan untuk membalik efek obat pengencer darah tersebut.
    • Operasi. Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa ditangani dengan operasi. Operasi dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak, dan bila memungkinkan memperbaiki pembuluh darah yang pecah
  • Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack). Pengobatan TIA bertujuan untuk mengendalikan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga dapat mencegah stroke. Dokter akan memberikan obat yang meliputi obat antiplatelet atau obat antikoagulan, obat kolesterol, serta obat antihipertensi, tergantung dari faktor risiko yang dimiliki pasien. Dalam beberapa kasus, prosedur operasi endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri karotis.
sumber : https://www.alodokter.com/stroke/pengobatan
 https://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke

0 komentar:

Posting Komentar

 

WELCOME © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor