Senin, 07 Januari 2019

Ginjal

- Januari 07, 2019

Definisi

Apa itu penyakit ginjal?

Penyakit ginjal adalah gangguan fungsi pada organ ginjal. Ginjal adalah dua organ yang terletak di rongga perut Anda di kedua sisi tulang belakang di tengah punggung Anda, tepat di atas pinggang. Ginjal memiliki beberapa peran, yaitu:
  • Membersihkan darah dari racun, zat sisa,  dan kelebihan cairan
  • Menjaga keseimbangan garam dan mineral dalam darah Anda
  • Membantu mengatur tekanan darah
  • Mengasilkan eritropoietin, yang berfungsi untuk membuat sel darah merah
  • Menghasilkan senyawa aktif vitamin D yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang
Ketika ginjal rusak, produk-produk limbah dan cairan dapat menumpuk dalam tubuh, menimbulkan beberapa masalah seperti pembengkakan di pergelangan kaki, muntah, kelemahan, kurang tidur, dan sesak napas.
Penyakit ginjal dapat dipicu oleh berbagai masalah kesehatan lainnya, misalnya tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes. Ini artinya, orang yang memiliki kedua penyakit tersebut berisiko tinggi terkena penyakit ginjal.
Jika penyakit ginjal tidak ditangani dengan tepat, maka hal tersebut dapat menyebabkan:
  • Infeksi ginjal
  • Batu ginjal
  • Gagal ginjal
  • Kista
  • Kanker

Kenapa penyakit ginjal tidak boleh disepelekan?

Sebagian besar penyakit ginjal menyerang nefron. Nefron adalah suatu unit jaringan ginjal. Kerusakan ini dapat menyebabkan ginjal tidak mampu mengeluarkan limbah.
Jika tidak diobati, ginjal yang sakit mungkin akhirnya berhenti berfungsi sepenuhnya. Hilangnya fungsi ginjal merupakan kondisi serius dan berpotensi fatal.

Gejala

Apa saja gejala penyakit ginjal?

Tanda-tanda dan gejala penyakit ginjal berkembang dari waktu ke waktu jika kerusakan ginjal berlangsung lambat. Tanda dan gejala penyakit ginjal dapat mencakup:
  • Mual
  • Muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Tampak terlihat lemah dan lesu (kurang bersemangat)
  • Mengalami gangguan tidur
  • Jarang buang air kecil
  • Volume urin berkurang
  • Perubahan warna urin, terkadang urin juga bisa bercampur dengan darah
  • Urin nampak berbusa
  • Otot berkedut dan kram
  • Cegukan
  • Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
  • Kulit kering sehingga sering mengalami gatal yang tak kunjung hilang
  • Nyeri dada, jika cairan menumpuk di sekitar selaput jantung
  • Gangguan irama atau denyut jantung
  • Sesak napas, jika cairan menumpuk di paru-paru
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikendalikan
  • Penurunan konsentrasi dan kesadaran
Tanda-tanda dan gejala penyakit ginjal sering tidak spesifik. Pasalnya gejala penyakit ginjal seringkali disebabkan karena penyakit lain. Selain itu, dalam banyak kasus tanda-tanda dan gejala penyakit ginjal mungkin tidak muncul sampai kerusakan parah telah terjadi.
Oleh sebab itu, buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala penyakit ginjal.
Jika Anda memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal kronis, dokter mungkin untuk memonitor tekanan darah Anda dan fungsi ginjal dengan tes urin dan tes darah selama jadwal pemeriksaan. Tanyakan kepada dokter Anda apakah tes ini diperlukan untuk Anda.

Kapan harus pergi ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda atau gejala penyakit ginjal yang tercantum di atas, segera konsultasikan ke dokter. Setiap tubuh berfungi berbeda satu sama lain. Selalu diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik bagi situasi Anda.

Penyebab

Apa penyebab penyakit ginjal?

Penyebab penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis terjadi ketika penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal, menyebabkan kerusakan ginjal memburuk selama beberapa bulan atau tahun.
Penyakit dan kondisi yang sering menyebabkan penyakit ginjal kronis meliputi:
  • Diabetes tipe 1 atau tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Glomerulonefritis, radang unit penyaringan ginjal (glomerulus)
  • Nefritis interstitial, radang tubulus ginjal dan struktur sekitarnya
  • Penyakit ginjal polikistik
  • Obstruksi berkepanjangan pada saluran kemih, dari kondisi seperti prostat membesar, batu ginjal dan beberapa jenis kanker
  • Vesikoureteral refluks, suatu kondisi yang menyebabkan urine untuk kembali ke ginjal
  • Infeksi ginjal berulang, juga disebut pielonefritis
Penyebab gagal ginjal akut
Tiba-tiba kehilangan fungsi ginjal disebut cedera ginjal akut, yang juga dikenal sebagai gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut memiliki tiga penyebab utama, di antaranya:
  • Kurangnya aliran darah ke ginjal
  • Kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri
  • Penyumbatan urin dari ginjal
Sementara penyebab umum penyakit ini termasuk:
  • Sebuah luka trauma pada ginjal yang disertai dengan kehilangan darah
  • Dehidrasi
  • Kerusakan ginjal karena shock selama infeksi berat yang disebut sepsis
  • Obstruksi aliran urin, seperti akibat pembesaran prostat
  • Kerusakan karena obat-obatan tertentu atau toksin
  • Komplikasi kehamilan, seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait Syndrome HELLP
Pelari maraton dan atlet lainnya yang tidak minum cukup cairan saat berlaga di jarak jauh pada latihan ketahanan mungkin menderita gagal ginjal akut karena kerusakan tiba-tiba pada jaringan otot. Kerusakan otot ini melepaskan sejumlah besar protein ke dalam aliran darah yang disebut mioglobin yang dapat merusak ginjal.

Faktor-faktor Risiko

Siapa yang berisiko terkena penyakit ginjal?

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ginjal adalah:
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Merokok
  • Kegemukan alias obesitas
  • Kolesterol tinggi
  • Orang Afrika, penduduk asli Amerika, atau orang Asia
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
  • Usia di atas 65 tahun
Sementara hampir sebagian besar gagal ginjal akut selalu berkaitan dengan kondisi medis lain. Kondisi yang dapat meningkatkan risiko gagal ginjal akut adalah:
  • Penyumbatan pada pembuluh darah di lengan atau kaki (penyakit arteri perifer)
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Gagal jantung
  • Penyakit hati
  • Dirawat di rumah sakit, terutama untuk kondisi serius yang memerlukan perawatan intensif
  • Usia lanjut

Komplikasi

Apa komplikasi yang mungkin terjadi?

Penyakit ginjal kronis dapat mempengaruhi hampir setiap bagian dari tubuh Anda. Potensi komplikasi dapat mencakup:
  • Retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki, tekanan darah tinggi, atau cairan di paru-paru (edema paru)
  • Kenaikan tiba-tiba pada kadar kalium dalam darah Anda (hiperkalemia), yang bisa mengganggu kemampuan hati Anda berfungsi dan dapat mengancam jiwa
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular)
  • Tulang lemah dan peningkatan risiko patah tulang
  • Anemia
  • Gairah seks menurun atau impotensi
  • Kerusakan sistem saraf pusat Anda, yang dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, perubahan kepribadian atau kejang
  • Penurunan respon kekebalan tubuh, yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi
  • Perikarditis, radang pada membran kantung, seperti yang menyelubungi hati Anda (pericardium)
  • Komplikasi kehamilan yang membawa risiko bagi ibu dan janin yang sedang berkembang
  • Kerusakan permanen ginjal (penyakit ginjal stadium akhir), akhirnya membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit ginjal?

Penyakit ginjal awal biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Pengujian adalah satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana kondisi ginjal Anda. Penting bagi ginjal Anda untuk diperiksa jika Anda memiliki faktor risiko utama seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga gagal ginjal.
Berikut ini beberapa tes yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit ginjal:
  • Tes darah untuk memeriksa GFR Anda, yang memberi tahu seberapa baik ginjal Anda melakukan penyaringan. GFR singkatan dari laju filtrasi glomerulus.
  • Tes urin untuk memeriksa albumin dalam urin Anda. Albumin merupakan protein yang dapat mengalir ke dalam urin bila ada ginjal yang rusak.
Penting juga untuk memeriksa tekanan darah Anda. Tekanan darah tinggi bisa menjadi tanda penyakit ginjal. Itu sebabnya, jagalah tekanan darah Anda di bawah target yang ditetapkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Bagi kebanyakan orang, target tekanan darah kurang dari 140/90 mm Hg.
Semakin cepat penyakit ginjal terdeteksi, semakin cepat Anda bisa mendapatkan pengobatan untuk membantu memperlambat atau mencegah gagal ginjal. Jika Anda memiliki diabetes, periksalah setiap tahun. Jika Anda memiliki faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga gagal ginjal, bicara dengan dokter tentang seberapa sering Anda harus diperiksa.
Dokter mungkin menggunakan tes ultrasound (USG) untuk menilai struktur dan ukuran ginjal Anda. Tes pencitraan seperti CT scan ginjal juga dapat digunakan dalam beberapa kasus.
Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan biopsi ginjal untuk mengambil contoh jaringan ginjal. Biopsi ginjal sering dilakukan dengan bius lokal menggunakan  jarum tipis dan panjang yang dimasukkan melalui kulit dan masuk ke ginjal Anda. Sampel biopsi dikirim ke laboratorium untuk pengujian dan membantu menentukan apa yang menyebabkan masalah ginjal Anda.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa pengobatan untuk penyakit ginjal?

Tergantung pada penyebab yang mendasarinya, beberapa jenis penyakit ginjal dapat diobati. Namun, sering kali, penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan. Secara umum, pengobatan terdiri dari langkah-langkah untuk membantu mengontrol gejala, mengurangi komplikasi, dan memperlambat keparahan penyakit. Jika ginjal Anda menjadi rusak parah, Anda mungkin perlu pengobatan untuk penyakit ginjal stadium akhir.
Dokter Anda akan bekerja untuk memperlambat atau mengontrol penyebab penyakit ginjal Anda. Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit ginjal adalah:
Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat ACE inhibitors (captopril, enalpril, fosionopril) atau ARBs (azilsartan, eprosartanirbesartanlosartanolmesartanvalsartan) untuk membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi kadar protein di dalam urin.
Sementara jika Anda terkena infeksi ginjal, antibiotik mungkin akan diresepkan selama beberapa waktu untuk membantu menghambat dan melawan pertumbuhan bakteri.
Diet
Orang yang memiliki penyakit ginjal harus memerhatikan asupan makanannya dengan baik. Biasanya dokter menganjurkan untuk melakukan diet rendah garam, protein, kalium, dan sebagainya. Tak hanya itu, pasien dengan penyakit ini juga harus membatasi asupan cairannya agar tidak menumpuk di dalam tubuh.
Jika ginjal Anda tidak dapat menyaring limbah dan pembersihan cairan sendiri dan Anda mengalami gagal ginjal komplit, maka Anda memiliki penyakit ginjal stadium akhir. Pada saat itu, dialisis atau transplantasi ginjal diperlukan.
Dialisis artifisial menghilangkan produk-produk limbah dan cairan ekstra dari darah Anda ketika ginjal tidak dapat lagi melakukan hal ini. Pada hemodialisis, mesin menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah Anda.
Pada dialisis peritoneal, sebuah tabung tipis (kateter) dimasukkan ke dalam perut Anda, mengisi rongga perut Anda dengan cairan dialisis yang menyerap limbah dan kelebihan cairan. Setelah periode beberapa waktu, larutan dialisis keluar dari tubuh Anda, membawa limbah.
Transplantasi ginjal melibatkan pembedahan menempatkan ginjal yang sehat dari donor, ke dalam tubuh Anda. Transplantasi ginjal dapat berasal dari donor meninggal atau hidup. Anda harus menggunakan obat selama sisa hidup Anda untuk menjaga tubuh Anda agar tidak menolak organ baru.
Jika Anda memilih untuk tidak melakukan dialisis atau transplantasi ginjal, pilihan ketiga adalah untuk mengobati gagal ginjal Anda dengan tindakan konservatif. Namun, setelah Anda memiliki gagal ginjal komplit, harapan hidup Anda secara umum akan menjadi hanya beberapa minggu.

Pengobatan di Rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat mengatasi penyakit ginjal?

Orang dengan penyakit ginjal dapat terus hidup produktif seperti bekerja, berkumpul bersama teman dan keluarga, dan tetap aktif secara fisik. Anda mungkin perlu membuat beberapa perubahan pola makan dan gaya hidup untuk membantu Anda hidup lebih sehat dan lebih lama. Karena serangan jantung dan stroke lebih umum di antara orang-orang dengan penyakit ginjal, perubahan ini baik untuk jantung Anda dan untuk ginjal Anda.
Perubahan gaya hidup
Mengikuti gaya hidup sehat yang baik untuk orang-orang dengan penyakit ginjal adalah wajib, terutama jika Anda memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, atau keduanya. Bicarakan dengan ahli diet Anda, ahli diabetes, atau perawatan kesehatan profesional lainnya tentang tindakan yang paling penting bagi Anda untuk Anda lakukan. Seperti yang akan Anda lihat, banyak dari tindakan ini saling terkait.
  • Jagalah tekanan darah Anda di target yang ditetapkan oleh dokter Anda. Bagi kebanyakan orang, target tekanan darah kurang dari 140/90 mm Hg. Aturlah agar kadar sodium kurang dari 2.300 miligram (mg) setiap hari.
  • Jika Anda memiliki diabetes, kontrollah kadar glukosa darah Anda. Kontrol glukosa darah yang baik dapat membantu mencegah atau menunda komplikasi diabetes, termasuk penyakit ginjal.
  • Jaga kolesterol darah Anda dalam rentang target Anda. Diet, aktif, menjaga berat badan yang sehat, dan obat-obatan, semua bisa membantu mengontrol kadar kolesterol darah Anda.
  • Minum obat sesuai dengan cara yang disarankan oleh dokter Anda.
  • Jika Anda merokok, ambillah langkah-langkah untuk berhenti. Merokok dapat membuat kerusakan ginjal parah.
  • Menjadi lebih aktif. Aktivitas fisik baik untuk tekanan darah Anda, serta glukosa darah dan tingkat kolesterol darah  Anda.
  • Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan membuat ginjal Anda bekerja lebih keras. Kehilangan berat badan membantu ginjal Anda bertahan lebih lama.

Banyak orang yang mengabaikan gejala sakit ginjal karena menganggapnya bukan masalah serius. Padahal, ginjal adalah salah satu organ tubuh penting yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan racun dalam darah. Nah, kotoran dan racun tersebut akan dibuang bersamaan dengan urin. Lalu apa saja gejala penyakit ginjal yang tak boleh sampai Anda lewatkan?

Apa bahayanya jika sakit ginjal dibiarkan?

Ginjal bekerja menyaring kelebihan air dan limbah dari darah untuk kemudian dikeluarkan sebagai urine. Ginjal juga membantu mengontrol tekanan darah. Penyakit ginjal terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak dapat lagi menyaring darah seperti semestinya. Kerusakan ini dapat menyebabkan limbah racun menumpuk dalam tubuh.
Awalnya fungsi ginjal akan perlahan menurun, sampai lambat laun akan berdampak besar bagi aktivitas sehari-hari Anda. Pada jangka panjang, penyakit ginjal dapat menyebabkan masalah lain yang membahayakan kesehatan Anda. Ketidakmampuan ginjal untuk membuang racun dapat menyebabkan irama jantung jadi tidak normal dan bahkan menyebabkan kematian mendadak.
Kita umumnya terlahir memiliki dua buah ginjal, tapi bila ada satu saja yang rusak fungsi tubuh secara keseluruhan akan ikut terganggu. Meski begitu, Anda masih bisa hidup normal dengan satu ginjal atau menerima transplantasi (donor) ginjal. Bila keduanya rusak, Anda mungkin diharuskan untuk rutin cuci darah.  

Ciri dan gejala sakit ginjal yang harus diwaspadai

Lebih baik mencegah daripada mengobati, tapi sayangnya gejala awal sakit ginjal sering tidak disadari.
Nah, sebelum terlambat ada baiknya Anda kenali beberapa ciri dan gejala sakit ginjal paling umum ini:

1. Warna urine berubah

Gejala sakit ginjal yang biasanya muncul dan dirasakan paling awal adalah perubahan warna urine menjadi lebih keruh dari biasanya.
Selain itu, kebiasaan buang air kecil Anda juga bisa berubah; entah jadi lebih sering atau lebih jarang pipis. Anda biasanya jadi lebih sering buang air kecil di malam hari.  
Anda juga mungkin merasa nyeri saat buang air kecil. Jika Anda mengidap gagal ginjal akut, ada kemungkinan air kencing keluar beserta bercak darah. Dalam beberapa kasus, kencing berbusa juga bisa jadi gejala sakit ginjal,

2. Badan jadi gampang capek

Ginjal sehat akan terus memproduksi hormon eritropoietin secara teratur untuk meningkatkan produksi sel darah merah baru.
Ketika ginjal mengalami kerusakan, produksi hormon eritropoetin menjadi menurun. Akibatnya, produksi sel darah merah yang membawa oksigen pun menurun. Ini membuat tubuh jadi mudah capek.

3. Beberapa bagian tubuh akan membengkak

Ginjal yang sudah rusak tidak bisa lagi menyaring limbah kotoran sebaik dulu sehingga ada banyak protein yang terbuang ke dalam urin.
Kurangnya protein dalam darah dapat menyebabkan tungkai tangan dan kaki membengkak. Orang yang punya masalah ginjal juga mungkin mengalami pembengkakan pada wajah dan kedua mata.

4. Gatal-gatal

Terganggunya kerja ginjal membuat kotoran sisa metabolisme menumpuk. Hal ini akan berdampak buruk pada kulit.
Penyakit ginjal dapat menimbulkan rasa gatal, ruam kemerahan, serta kulit kering. Jika gatal tersebut terus digaruk bisa timbul luka atau pendarahan ringan. Sayangnya, rasa gatal karena gejala sakit ginjal seringkali diabaikan. 
Meski krim kulit dan salep memang dapat membantu mengurangi gejala sakit ginjal yang timbul pada kulit, tetapi hal ini tidak menyembuhkan masalah pada ginjal Anda.

5. Selalu mual dan ingin muntah

Sakit ginjal yang sudah akut atau jika sudah sampai tahap gagal ginjal sering disebut juga sebagai silent killer.Disebut demikian karena gejalanya yang sulit dideteksi, seperti mual dan muntah. Banyak sekali penyakit ringan yang gejalanya ditunjukkan dengan mual dan muntah, contohnya sakit maag. 
Namun dalam kasus penyakit ginjal, gejala mual dan muntah muncul karena tumpukan limbah dan kotoran dalam darah tidak berhasil dikeluarkan. Hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya pusat refleks muntah di otak dan sistem pencernaan, sehingga terjadilah mual dan muntah. 

6. Sesak napas

Tidak berfungsinya ginjal membuat cairan masuk ke dalam paru-paru melalui darah. Hal ini menyebabkan tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup di dalam tubuh, terutama paru-paru.
Kurangnya oksigen dalam darah membuat tubuh Anda sulit berfungsi maksimal sehingga menyebabkan napas menjadi terengah-engah dan memburu.

7. Sakit pinggang

Bagi yang suka sakit pada bagian pinggang, baik kanan ataupun kiri, baiknya Anda waspada. Gejala sakit ini bisa saja disebabkan oleh batu ginjal.
Kadang, gejala dari adanya batu ginjal tidak terlalu kelihatan jelas tapi kemungkinan besar akan menimbulkan nyeri pada pinggang akibat terjepitnya batu ginjal dalam ureter.  

8. Kurang konsentrasi dan pusing

Ketika ginjal Anda tidak dapat bekerja dengan baik, oksigen akan sulit disuplai ke seluruh tubuh, terutama ke otak.
Kurangnya suplai oksigen ke otak memicu terjadinya pusing, kurang konsentrasi, daya ingat yang lemah, dan kepala yang terasa kliyengan.

Penting untuk Anda pahami

Bila dirasa Anda mengalami gejala sakit ginjal seperti yang disebutkan di atas, Anda harus waspada dan segera konsultasikan ke dokter mengenai beberapa keluhan yang dirasakan. 
Tanda-tanda dan gejala sakit ginjal seringnya tidak spesifik. Pasalnya gejala sakit ginjal seringkali disalahpahami sebagai penyakit lain. Selain itu, dalam banyak kasus tanda-tanda dan gejala penyakit ginjal mungkin tidak muncul sampai kerusakan telah terjadi parah.
Oleh sebab itu, buatlah janji dengan dokter jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala penyakit ginjal.

Siapa yang berisiko kena penyakit ginjal?

Orang-orang yang paling berisiko terkena penyakit ginjal adalah:
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
  • Usia di atas 65 tahun
  • Kegemukan alias obesitas
  • Kolesterol tinggi
  • Merokok
Sementara itu, hampir sebagian besar gagal ginjal akut selalu berkaitan dengan kondisi medis lain. Kondisi yang dapat meningkatkan risiko gagal ginjal akut adalah:
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Gagal jantung
  • Penyakit hati
  • Penyumbatan pada pembuluh darah di lengan atau kaki (penyakit arteri perifer)
  • Dirawat di rumah sakit, terutama untuk kondisi serius yang memerlukan perawatan intensif.
Bila Anda memiliki faktor risiko artinya Anda lebih mungkin untuk menderita suatu masalah kesehatan daripada seseorang yang tidak memiliki faktor risiko. Namun, itu tidak berarti bahwa Anda pasti akan memiliki penyakit tersebut.

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit ginjal?

Penyakit ginjal pada tahap awal biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala mudah diamati dan rasakan. Dalam banyak kasus, penyakit ginjal baru terdeteksi ketika sudah sampai tahap kerusakan yang parah.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatahui bagaimana kondisi ginjal Anda yang sebenarnya adalah dengan memeriksakan diri ke rumah sakit. Terutama jika Anda memiliki berisiko karena mengidap penyakit tertentu, misalnya diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Beberapa tes yang dapat dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ginjal adalah:
  • Tes urin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa albumin dalam urin Anda. Albumin merupakan protein yang dapat mengalir ke dalam urin bila ada ginjal yang rusak.
  • Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa GFR Anda, yang memberi tahu seberapa baik ginjal Anda melakukan penyaringan. GFR singkatan dari laju filtrasi glomerulus.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes ginjal jika diketahui Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.
Untuk diagnosis yang lebih spesifik, dokter mungkin membutuhkan pemeriksaan ultrasound (USG) guna melihat struktur dan ukuran ginjal Anda. Tes pencitraan seperti CT Scan ginjal juga dapat digunakan dalam beberapa kasus.
Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan biopsi ginjal untuk mengambil contoh jaringan ginjal. Biopsi ginjal sering dilakukan dengan bius lokal menggunakan jarum tipis dan panjang yang dimasukkan melalui kulit dan masuk ke ginjal Anda. Sampel biopsi dikirim ke laboratorium untuk pengujian dan membantu menentukan apa yang menyebabkan ginjal Anda bermasalah.
Anda mungkin juga akan diminta untuk rajin memeriksaan tekanan darah Anda. Pasalnya, tekanan darah yang tinggi bisa menjadi tanda dan gejala sakit ginjal. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk selalu menjaga tekanan darah Anda di bawah target yang ditetapkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Bagi kebanyakan orang, target tekanan darah normal berada dalam kisaran kurang dari 140/90 mm Hg.
Semakin cepat penyakit ginjal terdeteksi, semakin cepat Anda bisa mendapatkan pengobatan untuk membantu memperlambat atau mencegah gagal ginjal. Jika Anda memiliki diabetes, rajin-rajinlah untuk melakukan medical check up setiap tahun. Jika Anda memiliki faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga gagal ginjal, bicarkan  dengan dokter tentang seberapa sering Anda harus checkup.

Berbagai cara mencegah agar tidak terkena penyakit ginjal

Penyakit ginjal bisa terjadi pada siapa pun di usia berapa pun. Anak-anak dan orang dewasa hingga lansia sama-sama berisiko mengalami penyakit ini.
Bahkan penyakit ginjal bisa saja terjadi pada orang yang memiliki ginjal sehat atau pada seseorang yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya.
Beberapa faktor risiko, seperti usia atau riwayat keluarga, memang berada di luar kendali Anda. Akan tetapi, Anda masih bisa mengontrol faktor risiko penyakit ginjal lainnya yang mungkin dapat membantu memperlambat atau bahkan mencegah penyakit ini.
Berikut beberapa perubahan gaya hidup sehat yang dapat Anda dan keluarga Anda lakukan untuk mencegah penyakit ginjal:
  • Menjaga tekanan darah agar selalu berada dalam kisaran normal dapat membantu ginjal Anda bekerja lebih optimal. Bagi kebanyakan orang, target tekanan darah kurang dari 140/90 mm Hg. Selain itu, aturlah agar kadar sodium kurang dari 2.300 miligram (mg) setiap hari.
  • Jika Anda memiliki diabetes, kontrollah kadar glukosa darah Anda. Gula darah yang terkontrol dengan baik dapat membantu mencegah atau menunda komplikasi diabetes, termasuk penyakit ginjal.
  • Perhatikan asupan makanan Anda. Perbanyaklah mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Hindari mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan purin, seperti jeroan. Makanan yang tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat yang pada akhirnya dapat mengganggu fungsi ginjal. Bila Anda ingin mengonsumsi susu, keju atau produk sejenisnya, pilihlah yang rendah lemak.
  • Olahraga secara teratur. Olahraga dapat menjaga berat badan Anda stabil dan menurunkan tekanan darah, sehingga menurunkan risiko terkena penyakit ginjal dan bahkan penyakit kronis lainnya.
  • Selalu berhati-hati ketika ingin mengonsumsi obat-obatan, termasuk suplemen, herbal, dan vitamin. Beberapa suplemen mengandung asam amino tinggi yang dapat mengganggu kerja ginjal. Bila ingin mengonsumsi suplemen, konsumsilah sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan. Pastikan pula obat-obatan yang Anda minum aman. Terutama bila Anda meminum obat herbal apalagi yang berupa racikan, pastikan obat tersebut terdaftar di BPOM.
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan banyak minum. Kebutuhan air bervariasi pada setiap orang. Patokan umumnya adalah minum setiap kali Anda merasa haus sehingga kebutuhan air Anda terpenuhi. Konsumsi air yang terlalu banyak, tanpa disertai penambahan keseimbangan asupan garam baik dari makanan dan minuman, akan menurunkan konsentrasi garam dalam darah.
  • Selain air, Anda juga dapat mencukupi kebutuhan cairan dari makanan seperti sup dan sayur serta buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Bila Anda termasuk aktif berolahraga, cukupi kebutuhan cairan dalam jumlah yang lebih banyak. Namun bila Anda terlanjur mengalami penyakit ginjal, patuhi batasan konsumsi cairan harian yang telah ditetapkan dokter.
  • Hindari rokok karena dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah anda. Tekanan darah yang meningkat dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal.
  • Hindari stres. Anda dapat menghindari stres dengan melakukan hal-hal yang dapat membuat Anda senang, seperti berolahraga, mendengarkan musik, menonton film, atau bahkan mengobrol dengan teman.

SUMBER : https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-ginjal/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tanda-dan-gejala-sakit-ginjal/

0 komentar:

Posting Komentar

 

WELCOME © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor